Categories
Bahan Bangunan Baja Ringan

7 Perbedaan Kuda-kuda Baja Ringan dan Baja Konvensional untuk Rangka Atap

Baja merupakan salah satu material bahan bangunan yang sedang diminati untuk berbagai macam jenis konstruksi.  Baja sebenarnya dibagi menjadi dua berdasarkan cara pembuatannya. Baja dibagi menjadi baja ringan dan baja konvensional.

Sebagai konsumen, kamu harus mengetahui baja yang mana yang lebih cocok untuk proyek pembagunan mu. Jangan sampai kamu salah memilih saat kamu melakukan pembelian. Kamu bisa melakukan riset terlebih dahulu atau bahkan konsultasi ke arsitek atau insinyur sipil untuk mengetahui baja mana yang lebih cocok. Pembelian yang salah dapat berdampak terhadap kegunaan baja tersebut saat konstruksi bangunan berlangsung!

Masih penasaran kana pa perbedaan baja ringan dan baja konvensional? Injeo.id punya jawabannya untuk kamu! Setelah membaca artikel ini, pastik kamu akan tahu perbedaan baja ringan dan baja konvensional! Yuk simak artikelnya dibawah ini.

Baja Ringan Vs. Baja Konvensional

Baik baja ringan maupun baja konvensional pastinya memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri. Oleh sebab itu, dengan tahu soal baja ringan dan baja konvensional kamu pasti akan tahu jenis baja mana yang kamu butuhkan.


Proses Pembentukan

Proses pembentukan baja ringan berbeda dengan baja konvensional. Baja ringan merupakan komponen struktur dari lembaran atau plat baja yang di bentuk dan dip roses pada saat dalam keaadaan dingin setelah itu akan dicetak menggunakan sebuah mesin agar menghasilkan ukuran yang tepat. Cold formed steel atau baja canai dingin juga menjadi sebuah julukan yang disematkan untuk baja ringan berdasarkan proses pembentukkannya.

Disisi lain, baja konvensional diproses sedari masih berwujud cair atau liquid. Baja konvensional menggunakan suhu yang sangat panas dan kemudian cairan tersebut selanjutnya akan dituang ke dalam cetakan sesuai ukuran-ukuran tertentu akan lebih presisi. Proses pembentukan yang berbeda inilah yang akan menghasilkan perbedaan masa berat diantara baja ringan dan baja konvensional.

Masa Berat

Baja ringan bisa dibilang merupakan salah satu bentuk inovasi karena kebutuhan konstrksi yang ingin mempercepat proses konstruksi dalam proses perakitan bangunan. Baja ringan jauh lebih ringan dibandingkan baja konvensional. Bahkan, baja ringan lebih mudah diangkut dan diangkat tukang dan kuli dalam membangun kerangka bangunan. Baja konvensional yang tentunya jauh lebih berat dibanding baja ringan, sering kali menjadi kendala konstruksi karena masa beratnya. Baja konvensional lebih sulit diangkat oleh tukang dan kuli saat membangun kerangka bangunan. Hal ini lah yang membuar baja konvensional akan memakan waktu lebih banyak saat proses pembanguan berlangsung.

Kandungan Karbon

Baja ringan juga sering disebut dengan baja dengan komposisi karbon rendah karena karbon yang dimiliki baja ringan sangat rendah bahkan mencapai kurang dari 0.3%. berbeda dengan baja ringan, baja konvensional mengandung karbon yang lebih tinggi, yaitu sekitar 0.30-1.70% dari total berat. Persentase komposisi karbon akan memengaruhi kekuatan tarik dan daktilitas baja tersebut. Kandungan atau komposisi karbon akan memengaruhi baja ringan dan baja konvensional. Semakin banyak kandungan karbon, maka tingkat kekerasan dan kekuatan tarik akan lebih tinggi tapi hal ini akan membuat baja tersebut tidak getas dan tidak ulet.

Kekuatan

Kekuatan antara besi baja ringan dan baja konvensional bisa dibilang cukup jauh, karena komposisi karbon baja dan besi konvensional berbeda. Hal ini lah yang menyebabkan adana kekuatan gaya tarik dan kekerasannya jauh lebih tinggi dibandingkan kekuatan yang dipunyai oleh baja ringan. Jadi dalam segi kekuatan, besi konvensional lah yang menang. Baja konvensional memiliki kekuatan yang jauh lebih tinggi dibanding baja ringan. Meskipun begitu, baja ringan tetap lebih ulet daripada baja konvensional.

Ketebalan

Proses pembuatan menjadikan baja ringan memiliki ketebalan sekitar 0.4mm-1mm saja. Baja konvensional biasanya lebih tebal dari baja ringan. Baja konvensional biasanya memiliki ketebalan sekitar lebih dari 14mm. ketebalan baja konvensional tentunya akan mengikuti tipe ukuran baja konvensional tersebut.

Waktu penggunaan

Baja ringan memiliki waktu pengunaan yang lebih lama dibandingkan baja konvensional. Hal ini dikarenakan lapisan yang dimiliki oleh baja ringan lebih kuat menahan karat dibandingkan baja konvensional.

Daktailitas

Baja ringan memiliki daktalitas yang lebih baik dibandingkan dengan baja konvensional, baja ringan juga lebih lentur karena proses pembuatan dan komposisi karbon yang ada di dalamnya.

Seperti itulah perbedaan baja ringan dan baja konvensional.  Tujuh perbedaan tersebut sama-sama menggambarkan karakteristik unik dari masing –masing jenis baja. Baja ringan dan baja konvensional tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan lainnya. Untuk pemilihan jenis baja kamu bisa melihat kebutuhan konstruksimu seperti apa.  Selain perbedaan-perbedaan diatas, baja ringan dan baja konvensional juga memiliki perbedaan dari faktor harga. Setelah membaca artikel ini, kamu bisa mempertimbangkan baja yang mana yang cocok untuk konstruksi bangunanmu, Jangan lupa diskusikan dengan arsitek atau insinyur bahkan tukang yang akan memulai proses pembangunan agar proyekmu lebih cepat selesai!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *